PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN MENJADI MAKANAN SIAP SAJI

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, salah satunya memiliki kekayaan dalam hal sumber pangan hewani yang berasal dari peternakan dan perikanan. 

Pengolahan bahan pangan hewani bertujuan untuk memperlambat kerusakan yang diakibatkan reaksi biokimiawi serta menghasilkan produk olahan yang secara sensorik (aroma, rasa, dan tekstur) memiliki bentuk yang menarik dan bernilai gizi tinggi.

Bahan pangan hasil peternakan dan perikanan dapat berupa beragam jenis ikan, udang, cumi, rumput laut, daging, telur, dan susu yang masih mentah memiliki kandungan air yang tinggi sehingga dapat membuat bahan pangan tersebut menjadi mudah dan cepat rusak. Oleh karena itu harus dilakukan pengolahan. 

Cara pengolahan bahan ikan, udang, cumi, rumput laut, daging, telur, dan susu yang sering dilakukan berupa pengawetan dengan cara pembekuan, pengeringan, pengasapan, dan curring. 

Proses pengolahan bahan pangan harus dilakukan dengan baik agar nilai gizinya tidak berkurang/ menurun. Penurunan zat gizi dapat terjadi pada proses pengolahan, apabila: menggoreng terlalu kering, membakar sampai hangus, dan sebagainya.

A. PENGERTIAN PETERNAKAN DAN PERIKANAN

•Peternakan merupakan kegiatan mengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Hewan yang umum diternakkan antara lain: sapi, ayam, bebek, kambing, dan domba.

•Contoh hasil peternakan sebagai bahan pangan antara lain: daging, telur, dan susu.

•Perikanan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hayati perairan yang bertujuan untuk menyediakan sumber pangan bagi manusia. Sumber daya hayati perairan umumnya mencakup ikan dan avertebrata (hewan tidak bertulang belakang) yang hidup di daerah perairan.

•Contoh hasil perikanan sebagai bahan pangan antara lain: ikan, udang, cumi-cumi, kerang, kepiting, rumput laut, dan lainnya.

B. JENIS, KANDUNGAN, DAN MANFAAT BAHAN PANGAN HASIL DARI PETERNAKAN DAN PERIKANAN

1. JENIS BAHAN PANGAN HASIL DARI PERAIRAN DAN PETERNAKAN

a. Ikan Perairan Tawar

•Ikan Perairan Tawar merupakan ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau.

•Contoh ikan perairan tawar adalah ikan lele, ikan mas, ikan mujair, ikan bawal, ikan gabus, dan lain-lain.

B. Ikan Air Payau

•Ikan air payau merupakan ikan yang hidup di perairan payau.

•Perairan payau merupakan perairan hasil percampuran antara perairan tawar dengan perairan laut seperti muara.

•Kadar garam pada perairan payau berkisar antara 5 hingga 29 ppm

Contoh ikan air payau antara lain bandeng dan kakap.

C. Ikan Air Laut

•Ikan laut merupakan ikan yang hidup di laut dengan kadar garam (salinitas) di atas 30 ppm.

•Ikan air laut sangat beragam baik dari segi ukuran, bentuk, dan jenisnya.

•Kandungan nutrisi pada ikan laut sangat lengkap dan baik untuk kesehatan.

•Contoh ikan air laut yang sering dikonsumsi antara lain tuna, makarel, makarel.

D. Udang

•Udang merupakan hewan yang hidup di segala jenis air, baik di perairan tawar, payau, maupun laut.

•Jenis udangnya bermacam-macam antara lain udang jerbung ( Penaeus merguiensis ), udang kembang, udang windu/pecet/harimau ( Penaeus monodon ), udang cokong/tokal/galah/udang air tawar ( Macrobrachium sp ), udang dogol ( Metapenaeus monoceros ), kucing udang/udang kucing, udang baron, dan udang pita.

e. Cumi-cumi

•Cumi-cumi merupakan kelompok hewan berjenis moluska yang hidup di laut, mempunyai bentuk silinder berbentuk kerucut dan mempunyai 10 lengan panjang dengan alat penghisap yang berguna untuk menjebak mangsanya.

•Jenis cuminya bermacam-macam, antara lain sotong, cumi karang/cumi kadut, dan cumi biru.

F. Rumput laut

•Rumput laut merupakan alga makroskopis yang hidup di air. 

•Rumput laut tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Seluruh bagian rumput laut disebut thallus. Karena tidak mempunyai akar, rumput laut hidup di pasir, lumpur, kayu, karang mati, bahkan kerang laut.

•Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman rumput laut dengan ratusan spesies/tipe.

•Rumput laut biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan agar-agar.

G. Daging ayam

•Berdasarkan jenis ayam yang dibudidayakan, daging ayam dibedakan menjadi 2 jenis yaitu daging ayam kampung dan daging ayam broiler/daging ayam kampung.


•Ayam Kampung , adalah sebutan di Indonesia untuk ayam peliharaan yang biasa dipelihara oleh warga/masyarakat yang tinggal di pedesaan. Biasanya dipelihara dengan dibiarkan bebas berkeliaran mencari makan di taman sekitar rumah. Daging ayam kampung kenyal dan tidak berlemak seperti ayam broiler, selain itu ayam kampung mempunyai rasa yang lebih gurih dibandingkan ayam broiler.

•Ayam Broiler/Ayam Negeri , merupakan salah satu jenis ayam yang dipelihara dengan cara dipelihara dalam kandang yang luas. Ayam ini merupakan hasil persilangan antar ras ayam yang mempunyai produktivitas tinggi. Hanya dalam waktu 5-6 minggu ayam ini sudah bisa dipanen. Daging ayam broiler memang lebih empuk dibandingkan daging ayam kampung, namun daging ayam broiler memiliki kelebihan lemak di bawah kulit terutama pada bagian sayap. 

H. Daging sapi

Daging sapi termasuk dalam kelompok daging merah. 

•Bagian tubuh sapi yang paling banyak dagingnya adalah paha depan dan paha belakang.

•Bagian kepala, leher, kaki, dan ekor, termasuk moncong (hidung) dan lidah juga diambil, namun tidak sebanyak bagian paha.

•Jeroan (isi perut) tidak dianggap daging.

•Selain direbus, digoreng, atau dibakar, daging sapi bisa diolah menjadi berbagai macam olahan masakan seperti rendang, semur, bakso, abon, dendeng, sosis, dan kornet.

I. Daging Kerbau

•Ciri khas daging kerbau adalah warnanya yang merah tua dan tekstur seratnya lebih kasar dibandingkan daging sapi.

•Kandungan lemak daging kerbau relatif lebih rendah dibandingkan daging sapi.

•Pengolahan daging kerbau sama saja dengan pengolahan daging sapi.

J. Daging kambing

•Daging kambing lebih empuk dibandingkan daging sapi dan kerbau, karena serat dagingnya lebih halus serta mempunyai rasa dan aroma yang khas.

•Contoh masakan daging domba olahan antara lain sate, sop, dan gulai.

K. Telur

•Telur dihasilkan oleh unggas dan ikan.

•Telur unggas yang umum dikonsumsi misalnya telur ayam kampung, telur ayam leghorn (telur yang berasal dari ayam yang dipelihara dan bertelur tanpa ayam jantan), telur puyuh, telur bebek, dan telur angsa.

•Telur ikan yang biasa dikonsumsi seperti telur ikan belida dan telur ikan kaviar.

•Contoh masakan yang berbahan dasar telur antara lain: telur dadar, balado telur, semur telur, telur rebus, telur asin, dan lain sebagainya.

L. Susu

•Susu adalah cairan berwarna putih yang dikeluarkan (diproduksi dan dikeluarkan) oleh kelenjar susu pada mamalia betina untuk dijadikan makanan dan sumber nutrisi bagi keturunan mamalia tersebut.

•Susu juga merupakan sumber nutrisi bagi tubuh manusia. 

•Mamalia penghasil susu yang biasa dikonsumsi manusia adalah sapi, kambing, domba, kuda, dan unta.

•Susu sapi biasanya diolah menjadi produk berupa yogurt, keju, mentega, susu kental manis, susu bubuk, dan es krim.

•Produk susu dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kandungan lemak yang terkandung di dalamnya, yaitu susu murni , susu rendah lemak , susu rendah lemak , dan susu bebas lemak atau susu skim.

2. KANDUNGAN DAN MANFAAT HASIL PANGAN DARI PERAIRAN DAN PERTANIAN

A. Kandungan dan Manfaat Produk Makanan Air

•Ikan, udang, cumi, daging, telur, dan susu merupakan sumber protein hewani. 

•Protein hewani mempunyai banyak manfaat bagi tubuh antara lain: (1) sebagai bahan pembangun; (2) penyediaan sumber daya pangan dan energi; (3) sintesis antibodi, hormon, dan enzim; (4) mengatur keseimbangan kadar asam dan basa dalam sel; (5) pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan terutama pada anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

•Kekurangan protein dapat mengganggu proses pertumbuhan, menimbulkan penyakit kuasi horor, dan menyebabkan marasmus (kurang gizi) hingga kematian.

Manfaat Ikan

1. Ikan mengandung omega 3 yang bermanfaat dalam proses perkembangan otak pada janin serta penting untuk perkembangan fungsi saraf dan penglihatan bayi.

2. Ikan kaya akan kandungan asam amino seperti taurin yang bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita.

3. Vitamin A pada minyak hati ikan bermanfaat untuk mencegah kebutaan pada anak.

4. Vitamin D pada daging dan minyak hati ikan bermanfaat untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang

5. Vitamin B6 yang terkandung dalam ikan bermanfaat untuk membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan saraf.

6. Vitamin B12 yang terkandung pada ikan bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah, membantu metabolisme lemak, serta melindungi jantung dan mencegah kerusakan saraf.

7. Yodium yang terkandung dalam ikan bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit gondok dan terhambatnya pertumbuhan pada anak.

8. Selenium yang terkandung dalam ikan bermanfaat membantu metabolisme dan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas.

9. Zinc yang terkandung pada ikan bermanfaat membantu kerja enzim dan hormon.

10. Fluor yang terkandung dalam ikan berperan dalam memperkuat dan menyehatkan gigi anak.

Manfaat udang

•Udang merupakan sumber lemak omega 3 yang sangat besar, mengandung banyak vitamin, mineral, protein dan unsur lain yang bermanfaat bagi tubuh manusia.

•Sama seperti ikan, udang juga mengandung omega 3, vitamin A, vitamin B12, vitamin B6, selenium, dan yodium dengan manfaat yang sama seperti yang terkandung pada ikan.

Manfaat Cumi

 Cumi-cumi sangat kaya akan mineral dan nutrisi yaitu protein, vitamin B, zinc, yodium, dan omega 3, serta tembaga.

1. Kandungan tinta pada cumi baik untuk kesehatan tubuh, terutama dapat mengoptimalkan sel darah putih sehingga otomatis tubuh mampu mencegah kuman berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh. Tinta cumi juga bisa digunakan untuk pengobatan tumor.

2. Kandungan tembaga pada cumi baik untuk metabolisme zat besi dan membantu proses pembentukan sel darah merah.

3. Kandungan omega 3 yang merupakan salah satu asam lemak tak jenuh mampu menurunkan kolesterol.

4. Kandungan mineral pada cumi dapat menyehatkan sistem pencernaan.

Manfaat Rumput Laut

Rumput laut kaya akan nutrisi yang penting bagi tubuh yaitu vitamin K, kalsium, zat besi, serat alami, dan asam lemak omega 3.

1. Kalsium yang dihasilkan rumput laut lebih besar dibandingkan susu, mampu mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.

2. Kandungan vitamin C merupakan anti oksidan yang mencegah gejala kanker dan dapat merawat kecantikan kulit.

3. Rumput laut mengandung serat alami yang baik untuk mengontrol berat badan.

B. Kandungan dan Manfaat Produk Pangan Hasil Pertanian

Manfaat Daging

1. Daging kaya akan vitamin B dan mineral yang penting untuk kesehatan sistem saraf dan pertumbuhan.

2. Daging mengandung 9 asam amino esensial yang bermanfaat dalam perkembangan dan perbaikan seluruh sel yang rusak di tubuh kita.

3. Daging mengandung zat besi yang lebih mudah dicerna tubuh manusia dibandingkan zat besi yang terdapat pada protein nabati.

4. Daging mengandung zinc (Zn) dan selenium yang bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi sistem imun tubuh.

5. Daging mengandung omega 3 yang bermanfaat membantu fungsi jantung, hati, dan sistem saraf pusat.

Manfaat Telur

•Telur mengandung 80% kalori sehingga mampu meningkatkan berat badan kita.

•Putih telur ayam mengandung banyak riboflavin (vitamin B2) yang bermanfaat untuk fungsi sel normal, bermanfaat dalam pertumbuhan dan produksi energi.

•Kandungan gizi telur ayam broiler/leghorn lebih sedikit dibandingkan dengan telur ayam kampung.

•Telur bebek mengandung vitamin A dua kali lebih banyak dibandingkan telur ayam.

•Kuning telur bebek berwarna lebih gelap dibandingkan telur ayam, menunjukkan kepadatan nutrisi yang lebih tinggi.

•Telur puyuh mengandung protein ovomukoid yang bermanfaat mengatasi gejala alergi. Ovomucoid adalah protein yang biasa digunakan untuk memproduksi obat anti alergi.

Manfaat Susu

•Susu merupakan sumber kalsium dan protein yang tinggi

•Kalsium pada susu bermanfaat untuk pertumbuhan tulang anak, bagi orang dewasa bermanfaat untuk menjaga kekuatan tulang dan mencegah risiko osteoporosis.

•Kandungan potasium pada susu bermanfaat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan mencegah penyakit jantung.

•Yodium, zinc, dan lesitin bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi otak.

•Zat besi, tembaga, dan vitamin A dalam susu berfungsi menjaga kulit tetap bersinar.

•Kandungan tirosin pada susu mampu menginduksi hormon kebahagiaan dan membuat tidur lebih nyenyak.

•Kandungan magnesium pada susu mampu membuat jantung dan sistem saraf tahan terhadap kelelahan.

•Kandungan vitamin B2 pada susu sapi mampu meningkatkan ketajaman penglihatan.

•Susu dapat menetralkan racun seperti logam, timbal, kadmium, dan zat makanan lain yang diserap tubuh.

C. TEKNIK/CARA PENGOLAHAN PERTANIAN DAN PERIKANAN

1. MENDIDIH 

•Merebus adalah melunakkan atau memasak bahan makanan dalam cairan (air, kaldu, santan atau santan) pada suhu 100 derajat C. Bahan makanan harus direndam dalam cairan.

•Jika suhu berkisar antara 85 derajat C hingga 96 derajat C dan cairan yang digunakan untuk memasak disajikan bersama makanan maka teknik ini disebut poaching . 

•Kematangan bahan makanan tidak boleh terlalu lunak agar kandungan vitaminnya tetap terjaga.

•Alat yang digunakan untuk merebus biasanya berupa panci.

2. MENGUKUS 

•Mengukus adalah memasak makanan dengan uap panas dari air mendidih di bawahnya dan makanan/masakan tersebut tidak menyentuh air yang menghasilkan uap tersebut.

•Makanan diletakkan pada suatu tempat, kemudian uap dialirkan ke sekeliling makanan yang akan dikukus.

•Alat yang biasa digunakan untuk mengukus antara lain langseng/ketel, panci, dan kukusan atau klakat.

3. MENGGORENG

•Menggoreng merupakan suatu cara memasak dengan cara memasukkan bahan makanan ke dalam minyak panas.

•Penggorengan yang dilakukan dengan menggunakan media minyak goreng sering disebut dengan teknik deep fried .

•Penggorengan yang dilakukan dengan menggunakan sedikit minyak goreng disebut penggorengan pan atau penggorengan dangkal. Misalnya: menggoreng telur dadar atau telur mata sapi, menumis bumbu dan rempah.

•Menggoreng tanpa menggunakan media minyak (non minyak) disebut dengan teknik memanggang, yaitu memasak dalam wajan dimana makanan langsung menyentuh wajan. Contoh: memanggang biji kopi. Ada pula teknik memanggang dengan media pasir yang biasa digunakan untuk menggoreng kerupuk melar/kerupuk solar atau kacang tanah.

PROSEDUR PENGGORENG

1. Gunakan wajan dalam keadaan bersih dan kering.

2. Panaskan wajan yang sudah diisi minyak secukupnya. Setelah panas, masukkan bahan-bahannya.

3. Goreng makanan sampai kematangan yang diinginkan.

4. PEMBAKARAN ( GRILLING )

•Pembakaran adalah cara memasak makanan dengan cara dibakar langsung di atas bara api, biasanya menggunakan arang yang dipanaskan hingga menjadi bara. 

•Teknik memanggang yang umum dilakukan di ruang terbuka, dengan sumber panas yang berasal dari bawah alat yang disebut pemanggang .

PROSEDUR PEMBAKARAN

1. Siapkan alat untuk memanggang. Isi panggangan dengan bahan bakar arang/kelapa.

2. Bakar arang sampai diperoleh bara api. Jika menggunakan kompor gas dengan pemanggang , langsung dinyalakan saja.

3. Letakkan makanan di atas panggangan sambil mengipasinya agar arang tetap menyala. Jika menggunakan kompor gas, bisa langsung menyala tanpa harus mengipasinya hingga tingkat kematangan makanan sesuai keinginan.

5. MEMANGGANG 

• Memanggang merupakan suatu cara memasak makanan dengan menggunakan udara panas agar bahan yang dimasak mendapat panas yang stabil dari segala arah.

• Alat yang digunakan untuk memanggang adalah : microwave dan oven.

PROSEDUR PANGGANG

1. Siapkan panggangan dan letakkan di atas kompor.

2. Letakkan alat pemanggang di atas kompor yang menyala selama kurang lebih 5-10 menit hingga mencapai suhu yang diinginkan.

3. Tempatkan makanan di panggangan yang dipanaskan sampai makanan matang. Lamanya pemanggangan disesuaikan dengan jenis pangan olahan yang mempunyai tingkat kematangan berbeda (matang/kering, setengah matang/kering, basah).

4. Jika menggunakan microwave atau oven listrik, alat dapat langsung dinyalakan dan suhu/waktunya diatur sesuai kebutuhan.

D. TAHAP/LANGKAH PENGOLAHAN

•Pengolahan pangan tergantung pada tujuan, cara, kebutuhan dan kegunaan yang kita inginkan.

•Hal lain yang perlu diperhatikan adalah proses pengolahan dalam membuat suatu pangan olahan sehingga dapat dihasilkan suatu produk olahan yang layak pakai, enak rasanya, akurat dalam pengolahannya, mempunyai nilai estetika dalam penyajian dan pengemasan, serta aman bagi kesehatan.

•Tahap pengolahan terdiri dari 4 tahap yaitu Perencanaan, Pembuatan, Pengemasan, dan Evaluasi.

1. PERENCANAAN

Tahap Perencanaan meliputi 2 kegiatan, yaitu:

•Identifikasi Kebutuhan adalah menganalisis kebutuhan pengolahan pangan berdasarkan kondisi lingkungan kelas/kelompok/keluarga saat ini untuk menemukan ide/ide perencanaan produk pengolahan pangan.

•Ide/Ide adalah kegiatan pembuatan perencanaan/perencanaan suatu pembuatan pengolahan makanan sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan.

2. MANUFAKTUR

Tahap Manufaktur meliputi 2 kegiatan yaitu :

•Persiapan yaitu merencanakan pembelian bahan sesuai kebutuhan, alat dan pengolahan makanan (pembuatan dimulai dari mengupas/mencuci bahan).

•Proses pembuatan merupakan kegiatan mempraktikkan langkah-langkah proses pembuatan pengolahan makanan dan menerapkan prinsip keselamatan kerja pada saat proses pembuatan.

3. RUMAH TANGGA

Tahap pengepakan meliputi 2 hal yaitu :

•Wadah presentasi dan estetika.

•Kemasan wadah, estetika, dan kesehatan.

4. EVALUASI

Tahap Evaluasi meliputi 2 kegiatan, yaitu:

•Merasakan hasil/produk dari pengolahan makanan

•Mengevaluasi seluruh proses atau setiap tahap proses pembuatan sebagai bahan perbaikan.

Sebelum mengolahnya kita harus menyiapkan alat dan bahan termasuk bumbu dan rempah yang akan digunakan. Pengetahuan tentang rempah-rempah dan rempah-rempah pada saat mengolah makanan sangatlah diperlukan.

Rempah-rempah berfungsi menambah cita rasa dan dapat menghasilkan rasa yang berbeda-beda dengan kombinasi dan komposisi tertentu dalam pengolahan makanan. Selain itu, rempah-rempah juga dapat berfungsi sebagai bahan pengawet pada masakan karena pada bumbu yang digunakan terdapat beberapa zat yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen.

Pengertian Rempah : bahan sebagai penyedap makanan yang berfungsi merangsang nafsu makan dan digunakan dalam keadaan segar atau basah.

Pengertian Rempah-rempah : Zat aromatik yang digunakan untuk memasak berasal dari tumbuhan dan umumnya kering.

Gambar 1. jenis bawang sebagai bumbu dan rempah
Sumber: dody94.wordpress.com


Gambar 2. jenis adas dan jintan sebagai bumbu dan rempah
Sumber: dody94.wordpress.com

Gambar 3. jenis lada sebagai bumbu dan rempah
Sumber: dody94.wordpress.com

Gambar 4. berbagai jenis rempah kering
Sumber: dody94.wordpress.com

Gambar 5. berbagai jenis daun sebagai bumbu dan rempah
Sumber: dody94.wordpress.com

Gambar 6. jenis cabai sebagai bumbu dan rempah
Sumber: dody94.wordpress.com

Gambar 7. jenis rimpang sebagai bumbu dan rempah
Sumber: dody94.wordpress.com

Gambar 8. jenis rempah biji
Sumber: dody94.wordpress.com

Gambar 9. jenis seledri dan daun lain sebagai bumbu dan rempah
Sumber: dody94.wordpress.com

E. PENYAJIAN DAN PENGEMASAN HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN
•Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap hari, baik diolah sendiri di rumah atau membeli makanan jadi/matang siap santap.

•Salah satu hal yang mempengaruhi konsumen memilih atau membeli suatu makanan adalah cara pengemasannya.

•Pengemasan makanan adalah cara untuk menyuguhkan makanan kepada orang untuk diperjualbelikan, yang telah ditata berdasarkan komposisi warna, tekstur/bentuk, rasa, aroma, dan alat/kemasan sajian makanan.

Tujuan Pengemasan:

1. Melindungi isi makanan dari benturan, cuaca, dan mikroorganisme dengan pemilihan material untuk kemasan yang tepat serta desain bentuk dan struktur yang baik.
2. Menjadi daya tarik dan pembeda dari berbagai jenis dan merek makanan.

3. Berisi informasi mengenai makanan tersebut, yaitu: nama dan merek makanan, isi makanan, berat, kandungan bahan dan nutrisi, tanggal kadaluarsa, produsen, kode produksi, dan keterangan khusus harus jelas

1. JENIS KEMASAN
Kemasan digolongkan menjadi 3 sebagai berikut:

a. Kemasan Primer
•Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan/kontak langsung dengan produk makanan. 
•Ukurannya relatif kecil dan biasanya disebut sebagai kemasan eceran.
•Sedapat mungkin kemasan memberikan informasi lengkap tentang produk.
•Contoh: kantong plastik untuk produk dendeng sapi, sosis, bakso, cup kaleng untuk kornet, gelas plastik untuk air minum atau bubur instan.

b. Kemasan Sekunder
•Kemasan sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer.
•Kemasan sekunder tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas.
•Kemasan sekunder dapat dimanfaatkan untuk memajang produk.
•Contoh: kemasan karton untuk produk kornet, kemasan krat untuk produk dalam botol.

c. Kemasan Tersier
•Kemasan tersier adalah kemasan yang diperuntukkan sebagai kemasan transpor atau distribusi apabila makanan akan dikirim ke tempat lain.
•Contoh: kontainer dan kotak karton gelombang.

2. FAKTOR-FAKTOR DALAM PENYAJIAN/PENGEMASAN

Faktor-faktor lain juga harus diperhatikan dalam menyuguhkan makanan adalah sebagai berikut:

a. Sanitasi dan Higienis
Sanitasi dan higienis makanan harus diperhatikan karena pengemasan makanan yang tidak higienis dapat mengurangi selera makan seseorang bahkan dapat menjadi media kontaminasi berbagai macam bakteri dan kuman.
Berikut ini prinsip-prinsip higiene dan sanitasi makanan:

1. Setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan dalam keadaan tertutup pada saat penyajian agar antarjenis makanan tidak tercampur dan terkontaminasi oleh bakteri atau kuman. Hal ini dapat memperpanjang masa penyajian makanan.

2. Makanan yang mengandung kadar air tinggi (kuah) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak. Contohnya penyajian bakso, soto atau siomay sebab umumnya makanan ini mudah basi dan dapat mengubah cita rasa.

3. Beberapa hidangan makanan nikmat disajikan masih dalam keadaan panas, seperti soto, sup, dan bakso.

4. Peralatan yang digunakan seperti dus piring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah dicuci dengan cara yang higienis. Baik artinya utuh, tidak rusak atau cacat dan bekas pakai. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit dan memberikan penampilan yang estetis.

5. Hindari kontak langsung dengan tangan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi bakteri dan penampilan yang baik.

b. Cita Rasa

•Cita rasa sangat mempengaruhi seseorang dalam memilih dan membeli suatu produk. 

•Cita rasa meliputi sensasi rasa, tekstur, bau.

•Penampilan makanan menimbulkan sensasi tersendiri di dalam mulut kita.

c. Warna dan Tekstur

•Warna makanan dapat memperlihatkan bahwa makanan tersebut masih berkualitas baik atau sudah jelek.

•Warna makanan dapat digunakan sebagai indikator kematangan makanan.

•Tekstur makanan yang empuk, mudah digigit, dan mudah dikunyah akan dapat dinikmati dengan nyaman.

•Makanan yang disajikan dengan bentuk menarik dan serasi menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang memakannya.

d. Alat dan Kemasan

Alat penyajian dan kemasan hidangan makanan bisa menggunakan kerajinan tradisional dan modern.

•Alat Penyajian Tradisional, yaitu menggunakan daun. Daun yang biasa digunakan adalah daun pisang. Misalnya penyajian nasi rames menggunakan daun dan juga sebatas pembatas yang membatasi antara nasi dan lauknya. Selain daun pisang, terdapat pula beberapa jenis daun yang dapat digunakan sebagai alat penyajian dan kemasan tradisional yaitu daun kelapa, daun mangkok, daun jagung, daun jati, dan daun nyangku.

•Alat Penyajian Modern , bisa menggunakan berbagai wadah berbahan kaca, keramik, plastik, atau stainless steel . Bentuk wadah yang digunakan pun berbeda-beda tergantung jenis pengolahannya. Olahan berkuah ikan dan daging cenderung menggunakan wadah cekung, sedangkan olahan kering dapat menggunakan wadah datar. Penggunaan wadah berbahan baja dimaksudkan untuk menahan panas.

•Kemasan tradisional , yaitu kemasan olahan ikan dan daging yang dibungkus secara tradisional dengan daun pisang.

•Kemasan modern , bertujuan untuk menjaga kebersihan makanan dan menjaga cita rasa makanan. Kemasan modern yang sering digunakan adalah alumunium foil, styrofoam, dan plastik.

•Penyajian dan Kemasan yang Dimodifikasi, dilakukan selain untuk menjaga makanan agar tetap bersih, juga agar memberikan daya tarik dan ciri khas tersendiri produk olahan tertentu. Penggunaan plastik mika dan kardus sebagai kemasan biasanya dikombinasikan dengan daun pisang.

F. CONTOH PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN DAN PERAIRAN MENJADI MAKANAN SIAP SAJI

-Membuat Rendang Sapi

1.Perencanaan

Susunan tertib pekerjaan pada pengolahan rendang adalah sebagai berikut:

•Memotong dan mencuci daging sapi

•Membersihkan dan mencuci daging sapi

•Memasak daging sapi

•Menghidangkan/mengemas

•Berkemas/membersihkan dan merapikan peralatan dan tempat bekerja. 

Identifikasi Kebutuhan 

•Rendang kering adalah rendang yang sesungguhnya (jika masih basah/banyak kuahnya belum disebut rendang, tetapi disebut kalio)

•Rendang sangat awet, dapat bertahan selama berminggu-minggu bahkan hingga berbulan-bulan (sekitar 3 bulan). Oleh karenanya, rendang sangat tepat dijadikan bekal perjalanan.

•Kuliner ini juga selalu hadir di hari raya Idul Fitri, karena kebiasaan orang untuk saling mengunjungi sanak keluarga dan mereka tidak ingin disibukkan dengan urusan memasak sehingga tidak perlu harus memasak setiap hari.

Ide Gagasan

•Membuat "Rendang" sebagai kuliner yang dibuat dari daging sapi segar dan bumbu-bumbu.

2. Pembuatan

 Persiapan Bahan dan Alat

•Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan secara lengkap. Untuk peralatan, dapat dengan cara memakai yang telah tersedia di rumahmu, membeli atau meminjam teman/tetangga.

•Bahan: daging sapi segar, bumbu (cabai merah, bawang merah, bawang putih, ketumbar, lada, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, daun kunyit, daun jeruk, serai, asam kandis) dan santan dari 2 butir kelapa).

•Alat: kuali dan spatula kayu, cobek/blender, pisau dan talenan, tungku kayu berfungsi sebagai kompor/kompor minyak/kompor gas.

Proses Pembuatan

•Daging sapi dipotong dengan ukuran sesuai selera.

•Haluskan bumbu-bumbu (cabai, alda, ketumbar, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri) dengan cobek atau blender.

•Aduk rata potongan daging dengan bumbu yang telah dihaluskan dalam panci/kuali. tambahkan garam secukupnya, dan diamkan selama lebih kurang 1 jam.

•Setelah 1 jam, masukkan serai, daun jeruk, asam kandis, dan daun kunyit. Letakkan panci/kuali di atas kompor dan ditutup rapat. Masak dengan api kecil hingga air daging keluar.

•Setelah air daging keluar, masukkan santan kelapa. Masak terus dengan api kecil sambil terus diaduk-aduk perlahan hingga santan mengering.

•Jika santan/kuah telah kering, rendang siap disantap.

3. Penyajian/Pengemasan

•Rendang disajikan dengan piring anyaman bambu ataupun piring makan biasa.

4. Evaluasi

•Di akhir pengolahan pangan rendang, ujilah hasilnya dengan cara mencoba/merasakan masakanmu. 

•Jika ada yang kurang sesuai, buatlah catatan evalausinya sebagai bahan masukan dan bahan perbaikan nantinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENALI BUDIDAYA KOMODITAS IKAN KONSUMSI